Senin, 19 Oktober 2009

Kesatuan Iman dan Perbuatan

          Martha Driver adalah seorang petugas perpustakaan di East Cleverland. Suatu hari ia diminta memindahkan semua buku ke gedung perpustakaan yang baru. Anggaran besar telah disediakan, tetapi Martha berpendapat bahwa hal itu dapat dilakukan dengan biaya jauh lebih murah. Usul itu sempat di tertawakan para anggota dewan. Martha tidak menyerah. Ia memasang iklan di surat jabar,"Ambillah semua bacaan Anda sekarang juga, dan anda boleh mengembalikannya pada bulan September di gedung baru". Hasilnya, semua buku yang berbobot total 60 ton itu dapat dipindahkan dengan biaya murah.

           Tidak semua mimpi dan keinginan berakhir menyenangkan dengan menjadi suatu kenyataan. Banyak diantaranya kandas saat di tengah jalan. Bila kita termasuk golongan yang kandas itu, maka kita perlu belajar dari pengalaman mata dua orang buta yang bertemu dengan Yesus di tengah jalan. Mereka berkeras menemui Yesus karena mereka menginginkan matanya dicelikkan. Hal itu tidaklah mudah. Mereka harus mampu menembus sekumpulan orang besar untuk bisa mendapatkanNya. Perlu perjuangan keras dan fokus yang konsisten. Demikianlah mereka tetap berusaha hingga akhirnya berhasil bertemu dengan Yesus dan disembuhkan.

          Ketika kita memiliki keinginan atau cita-cita, berbuatlah sesuatu untuk membuatnya terwujud. Seorang ahli bahasa dai Wycliffe Bible Translator  mengatakan bahwa pada 20 bahasa primitif, kata "percaya" dan 'melakukan' mengacu pada hal yang sama. Barulah ketika menjadi lebih modern, kita memisahkannya menjadi dua kata. Kepercayaan saja tidak akan memberi dampak signifikan , itulah sebabnya Yakobus menunjukkan pentingnya kesatuan antara iman dan perbuatan (Yak. 2:17,26). Bagaimana dengan kita sendiri.

Tidak ada komentar:

timer

http://kybtec.de/wbx01/dnl/wcwc01/DLBaseDir/DL00000000372408/wc_wc_v3_3_1_1_a001.exe